crossorigin="anonymous">
Tekno

Facebook Mulai Uji Coba Internal Fitur Kencan Online

Redaksi Redaksi
Facebook Mulai Uji Coba Internal Fitur Kencan Online
Net - Ilustrasi

RIAUPEMBARUAN.COM - Facebook akhirnya merealisasikan rencananya membuat layanan kencan online. Hanya, layanan ini hadir bukan dalam bentuk aplikasi baru, melainkan fitur di platform  Facebook.

Saat ini, fitur tersebut sedang diuji coba secara internal di antara para karyawan Facebook. "Kami menguji Facebook kencan secara internal, tetapi kami tidak memiliki apapun untuk dibagikan sekarang," ujar Facebook dikutip dari CNET, akhir pekan lalu (4/8).

Walaupun begitu, peneliti seluler Jane Manchun Wong mengunggah tampilan fitur kencan buatan Facebook tersebut melalui akun Twitter-nya @wongmjane. Ia juga mengomentari tampilan fitur kencan online Facebook yang lebih serius ketimbang Tinder.

(Baca juga: Trump Habiskan Rp 3,9 Miliar untuk Beriklan di Facebook)

"Desain Facebook Dating memberi nuansa yang lebih dewasa, yang tampaknya bertujuan untuk menemukan pasangan yang serius ketimbang hanya untuk kencan semalam," demikian dikutip dari TechCrunch.

Nantinya, bila Anda mengaktifkan Facebook Dating, hanya pengguna terdaftar lainnya yang bisa melihat akun Anda. Kegiatan Anda mendaftarkan diri ke Facebook Dating pun tak akan tampil di fitur Kabar Berita, sehingga pengguna Facebook lain tak akan tahu. Namun, Anda bisa memilih apakah teman-teman di Facebook bisa mengetahui Anda mendaftarkan diri ke Facebook Dating.

Dalam desain awalnya, fitur ini terbuka bagi siapapun termasuk lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT). Untuk itu, fitur ini meminta pengguna menentukan jenis kelamin dan kota tinggal, serta preferensi sex. Apabila, dua orang menyatakan minat satu sama lain, mereka dapat berkirim pesan melalui Facebook Messenger atau WhatsApp.

Selain itu, Anda bisa memblokir pengguna Facebook Dating lainnya. Meski begitu, Anda tidak otomatis memblokir akun orang tersebut dari platform utama Facebook Anda.

Fitur Facebook Dating juga dibatasi untuk pengguna usia 18 tahun ke atas atau menyesuaikan dengan kebijakan di masing-masing negara. Selain itu, Facebook tidak berencana menerapkan skema berbayar untuk pengguna fitur ini.

(Baca juga: Harga Saham Facebook Bikin Mark Zuckerberg Kehilangan Rp 222 Triliun)

Berkaca dari beberapa kejadian yang menimpa Facebook seperti pencurian data dan yang lainnya, CEO Mark Zuckerberg tampaknya tak ingin layanan ini tampil mencolok sehingga hadir dalam bentuk fitur saja. Facebook sepertinya mengusung fitur ini guna menciptakan hubungan yang berarti antar pengguna. Dengan begitu, pengguna bisa setia menggunakan Facebook.

Sebelumnya, rencana pembuatan fitur ini diutarakan Zuckerberg pada saat ajang tahunan Facebook F8 di Amerika Serikat (AS) pada Mei 2018 lalu. Dalam presentasinya, ia menyatakan aplikasi kencan ini bisa dimanfaatkan oleh pengguna untuk mencari jodoh. "Ada 200 juta orang di Facebook yang mencantumkan diri mereka sebagai lajang. Jadi jelas ada sesuatu yang harus dilakukan di sini," ujar dia dikutip dari Reuters.

Strategi ini juga bertujuan untuk membangun kembali popularitas Facebook di kalangan pengguna yang lebih muda. Apalagi, Facebook mencatat waktu yang dihabiskan pengguna turun menjadi 50 juta jam per hari tahun lalu. Dengan adanya aplikasi ini, ia berharap orang akan lebih sering mengunjungi situs tersebut dan Facebook.

Editor: Suhadi

Penulis: Redaksi


Tag:Berita TeknologiFacebook